skip to main |
skip to sidebar
Ditemukan, Sistem Planet Aneh yang Mematikan
Sistem planet itu dibanjiri radiasi sinar X berbahaya dengan jumlah yang sangat banyak.
VIVAnews - Dua orang astronom di Afrika Selatan telah
menemukan bukti akan adanya dua planet raksasa yang mengorbit sistem
bintang kembar. Temuan tersebut dilaporkan di South African Astronomical
Observatory (SAAO).
Menurut SAAO, sistem tata surya dengan dua
planet dan dua ‘matahari’ yang ditemukan oleh Stephen Potter dan Encarni
Romero-Colmenero tersebut merupakan contoh dari sebuah sistem planet
yang ‘sangat aneh’.
“Dua buah bintang, satu merupakan white dwarf dan yang lain merupakan red dwarf,
berada sangat dekat sehingga mereka hanya membutuhkan waktu beberapa
jam saja untuk saling mengorbi satu sama lain,” sebut kedua astronom,
seperti dikutip dari News24, 17 Juni 2011.
Sistem planet
itu, kedua astronom menyebutkan, berorientasi dengan cara yang sangat
aneh, sehingga dari Bumi, sepasang bintang itu saling menimbulkan
gerhana setiap kali mengorbit, jika dilihat dari Bumi.
Potter dan
rekan-rekannya mendapati pula bahwa gerhana tersebut tidak terjadi
dalam waktu-waktu tertentu. Kadang gerhana datang terlalu cepat atau
terlalu lambat.
Temuan ini membuat mereka berhipotesa bahwa
hadirnya dua planet raksasa itu memberi efek gravitasi yang akan
menyebabkan bintang tersebut mengorbit dengan tidak beraturan.
Planet-planet itu juga akan sedikit mempengaruhi jeda antara dua gerhana
tersebut.
Dari pengukuran, astronom berhasil membuat perkiraan
bahwa massa kedua planet itu setidaknya enam dan delapan kali massa
planet Jupiter. Kedua planet juga membutuhkan waktu 16 dan 5 tahun untuk
mengorbiti kedua bintang yang jadi ‘mataharinya’ tersebut. Namun
sayangnya, planet-planet itu berada di jarak yang sangat jauh untuk
dapat difoto secara langsung.
Selain itu, sistem planet binary
star yang diberi nama UZ For itu juga merupakan sistem planet yang
sangat tidak ramah untuk ditinggali.
“Karena kedekatannya, gravitasi milik bintang white dwarf secara konstan terus mencuri material dari permukaan bintang red dwarf,” kata astronom. “Aliran material ini akan menghantam bintang white dwarf dan membuatnya menjadi sangat panas hingga ke suhu jutaan derajat,” sebutnya.
Akibatnya,
astronom menyebutkan, bintang itu akan membanjiri sistem planet
tersebut dengan radiasi sinar X dengan jumlah yang sangat banyak dan
mematikan.
Sistem planet aneh itu sendiri dapat ditemukan setelah
astronom mengobservasi menggunakan Southern African Large Telescope
(SALT) baru milik SAAO yang mampu mengombinasikan data yang dikumpulkan
oleh banyak observatorium dan satelit dalam jangka waktu 27 tahun. (eh)
0 komentar:
Posting Komentar