Pages

 

Sabtu, 15 Desember 2012

7 Asteroid Terbesar Yang Pernah Menabrak Bumi

0 komentar
7. Aorounga impact crater, Chad 


Aorunga adalah kawasan ketika sebuah meteorit sebesar 1 mil ( 1,6 km ) yang menabrak bumi sekitar 2 – 300 juta tahun yang lalu, di sebuah daerah di gurun Sahara sebelah utara Chad, Afrika, tabrakan tersebut dapat terjadi kira-kira 1 juta tahun sekali.







6. Gosses Bluff, Australia
Sekitar 142 juta tahun lalu sebuah komet dengan lebar 22 km menghantam daratan Autralia, dengan kecepatan 40 km/detik, dapat disamakan dengan ledakan 22.000 megaton TNT, hasil yang ditinggalkan cukup mengesankan yakni memiliki diameter 24 km dengan kedalaman 5000 m.





5. Mistastin Lake, Canada
Berlokasi di Labrador, Kanada. Danau Mistastin adalah bentuk dari hasil Meteorit menabrak bumi, hasilnya sebuah lobang dengan diameter 28 km pun menganga di kulit bumi.











4. Clearwater lakes, Canada
Sekitar 290 juta tahun lalu asteroid kembar menghantam bumi dekat dengan pantai teluk Hudson Kanada, hasilnya lubang dengan diameter 32 km dari asteroid yang besar, dan 22 km dari asteroid yang kecil.









3. Kara-Kul, Tajikistan
Di suatu ketinggian 13.000 kaki (3.900 m ) diatas permukaan laut, terdapat Kara – Kul. juga dikenal sebagaiQarokul: 16 mil (25km) luas danau di Pegunungan Pamir di Tajikistan, dekat perbatasan Cina. Danau yang sebenarnya terletak dalam 28 mil (45km) luas lingkaran depresi, yang ditabrak batu bintang lebih dari 5 juta tahun lalu, Kara-kul hanya ditemukan baru-baru ini, melalui citra satelit.






2. Manicouagan, Kanada
Manicouagan Reservoir (Danau Manicouagan) juga dikenal sebagai “mata dari Quebec”, sekitar 212 juta tahun lalu dengan 5 km lebarnya asteroid yang menghantam bumi, meninggalkan lubang raksasa dengan diamter 100 km.













1. Chicxulub, Mexico
Dikuburkan di bawah Semenanjung Yucatán di Meksiko, di dekat desa Chicxulub (yang berarti “ekor dari setan” di uCu), ini adalah kawah kuno dengan dampak yang paling besar dengan diameter 107 km. Tabrakan terjadi kira-kira 65 juta tahun yang lalu ketika sebuah komet atau Asteroid seukuran sebuah kota kecil mengahantam (setara dengan 100 teratons dari TNT) di Bumi dan menyebabkan mega-tsunami, gempa bumi dan letusan gunung berapi di seluruh dunia. 

Read more...

Dimana Letak Bumi Di Jagad Raya?

0 komentar

Dimana Letak Bumi Di Jagad Raya?

Begitu banyak misteri di luar angkasa yang super duper luasnya. Misteri-misteri tak luput dari luasnya Alam Semesta ini. Bumi kita layaknya pasir kerikil putih yang amat sangat kecil bagi galaksi-galaksi yang teramat besar. Inilah salah satu kebesaran-Nya. Betapa kecilnya kita dan betapa besarnya ciptaan Tuhan.

www.blogbelajarpintar.blogspot.com

Bumi
BUMI. Pernahkah anda berpikir lokasi bumi di Alam Semesta ini ? Alam Semesta yang begitu luas ini menyimpan banyak misteri. Kini bumi di buat sekecil mungkin.
www.blogbelajarpintar.blogspot.com


Tata Surya
Bumi bersama planet-planet lain seperti Merkurius, Mars dan anggota Tata Surya lainnya. Termasuk planet-planet kerdil lainnya yang mengelili Matahari. Lalu dimanakah lokasi Tata Surya Di Alam Semesta Raya ini ?

www.blogbelajarpintar.blogspot.com


Gugusan Solar Interstellar Neighborhood (Tetangga Antarbintang Tatasurya)
Coba anda lihat gambar di atas. Tata Surya bagai sebuah pasir butir yang teramat kecil yang siap di tabrak butir pasir lainnya. Tata Surya sendiri merupakakan Anggota Gugusan Solar Interstellar dimana orbit Tata Surya ini terlihat begitu kecil.

www.blogbelajarpintar.blogspot.com
Bima Sakti (Milky Way)
Solar Interstellar Neighborhood itupun, berada dalam sebuah galaksi yang di beri nama Milkyway atau Bimasakti. Lihat pula pusat Galaksi Bima Sakti yang putih itu? Jaraknya 20.000 Tahun Cahaya dari Bumi kita!
Waw jauh sekali bukan ?

www.blogbelajarpintar.blogspot.com


Kelompok Antar Galaksi
Galaksi kita disini terlihat seperti batu kerikil. Galaksi Bimasakti atau Milkyway, berada dalam satu Cluster yang bernama Local Group. Isinya hanya beberapa Galaksi Kecil (Dwarf) sedangkan yang terbesar adalah Andromeda yang berjarak sekitar 2.500.000 Tahun Juta Tahun Cahaya dari kita.

www.blogbelajarpintar.blogspot.com


Virgo Supercluster
Sekeliling Virgo Supercluster masih terdapat banyak Supercluster lainnya, termasuk tetangga kita Coma Supercluster yang berjarak 300 juta tahun cahaya! mereka bergabung dalam Gugus dari Gugus Super "Local"
Dan, inilah Lokasi Local Supercluster di alam semesta yang bisa kita amati saat ini :

www.blogbelajarpintar.blogspot.com


Begitulah Lokasi Bumi Di Alam Semesta ini. Bumi kita yang teramat kecil ini bisa saja di hantap oleh bebatuan-bebatuan besar lainya ( Galaksi ) Kecil sekali bukan?

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12058535

 

Read more...

Lubang Hitam Terbesar

0 komentar
Lubang Hitam Terbesar, 17 Miliar Kali Massa Matahari
 
 
HEIDELBERG, KOMPAS.com — Astronom menemukan lubang hitam yang berukuran luar biasa besar. Massa lubang hitam ini 17 miliar kali massa Matahari!

Lubang hitam tersebut berada di galaksi NGC 1277, berjarak 250 juta tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Perseus. Massa lubang hitam itu jauh lebih besar daripada massa lubang hitam di Bimasakti yang hanya 4 kali massa Matahari.

Remco van den Bosch, astronom dari Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman, yang memimpin riset terkejut dengan ukuran dan proporsi antara galaksi dan lubang hitam itu.

Biasanya, lubang hitam hanya 0,1 persen dari galaksi. Saat ini, lubang hitam terbesar secara proporsional dengan galaksinya ada di NGC 4486B, 11 persen dari total massa bintang. Massa lubang hitam NGC 1277 lebih besar lagi, 59 persen dari total massa bintang di galaksi itu.

Apa yang menyebabkan lubang hitam itu begitu besar? Sampai saat ini belum ada jawaban yang memuaskan.

"Kami tak menduga adanya sistem ini, tetapi karena bintang bergerak sangat cepat di pusat galaksi, kami tahu ada lubang hitam yang eksis di galaksi kecil ini," kata Bosch seperti dikutip Discovery, Rabu (28/11/2012).

Bosch mengatakan, dengan penemuan ini, astronom tertarik meneliti bagaimana galaksi terbentuk dan seberapa umum sistem itu di alam semesta.

Yang unik, galaksi dan lubang hitam itu seperti hidup dalam damai. Bintang di galaksi itu tak diganggu selama jutaan tahun. Galaksi ini datar, seperti tak ada bintang baru. Jika lubang hitam memakan bintang, pasti material yang dihasilkan akan memicu pembentukan bintang baru.

Bosch menuturkan, lubang hitam dan galaksi kecil itu mungkin terbentuk tak lama setelah Big Bang. Galaksi dan lubang hitam mungkin terbentuk secara bersamaan.

Bosch menambahkan, "Lubang hitam bisa tumbuh tanpa membentuk banyak bintang baru di galaksi. Kami ingin tahu apakah lubang hitam, atau mungkin juga bintang, memainkan peran aktif dalam hal tersebut."

Terkait keunikan sistem galaksi dan lubang hitam ini, Karl Gebhardt dari University of Texas Austin mengatakan, "Hal itu mungkin berarti bahwa galaksi ini menjalani proses evolusi berbeda dengan lainnya. Mungkin juga berarti bahwa kita harus memperbarui pemikiran tentang evolusi galaksi dan lubang hitam." 

Sumber :
DISCOVERY
 
Read more...

Ditemukan, Sistem Planet Aneh yang Mematikan

0 komentar

Ditemukan, Sistem Planet Aneh yang Mematikan

Sistem planet itu dibanjiri radiasi sinar X berbahaya dengan jumlah yang sangat banyak.

VIVAnews - Dua orang astronom di Afrika Selatan telah menemukan bukti akan adanya dua planet raksasa yang mengorbit sistem bintang kembar. Temuan tersebut dilaporkan di South African Astronomical Observatory (SAAO).

Menurut SAAO, sistem tata surya dengan dua planet dan dua ‘matahari’ yang ditemukan oleh Stephen Potter dan Encarni Romero-Colmenero tersebut merupakan contoh dari sebuah sistem planet yang ‘sangat aneh’.

“Dua buah bintang, satu merupakan white dwarf dan yang lain merupakan red dwarf, berada sangat dekat sehingga mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk saling mengorbi satu sama lain,” sebut kedua astronom, seperti dikutip dari News24, 17 Juni 2011.

Sistem planet itu, kedua astronom menyebutkan, berorientasi dengan cara yang sangat aneh, sehingga dari Bumi, sepasang bintang itu saling menimbulkan gerhana setiap kali mengorbit, jika dilihat dari Bumi.

Potter dan rekan-rekannya mendapati pula bahwa gerhana tersebut tidak terjadi dalam waktu-waktu tertentu. Kadang gerhana datang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Temuan ini membuat mereka berhipotesa bahwa hadirnya dua planet raksasa itu memberi efek gravitasi yang akan menyebabkan bintang tersebut mengorbit dengan tidak beraturan. Planet-planet itu juga akan sedikit mempengaruhi jeda antara dua gerhana tersebut.

Dari pengukuran, astronom berhasil membuat perkiraan bahwa massa kedua planet itu setidaknya enam dan delapan kali massa planet Jupiter. Kedua planet juga membutuhkan waktu 16 dan 5 tahun untuk mengorbiti kedua bintang yang jadi ‘mataharinya’ tersebut. Namun sayangnya, planet-planet itu berada di jarak yang sangat jauh untuk dapat difoto secara langsung.

Selain itu, sistem planet binary star yang diberi nama UZ For itu juga merupakan sistem planet yang sangat tidak ramah untuk ditinggali.

“Karena kedekatannya, gravitasi milik bintang white dwarf secara konstan terus mencuri material dari permukaan bintang red dwarf,” kata astronom. “Aliran material ini akan menghantam bintang white dwarf dan membuatnya menjadi sangat panas hingga ke suhu jutaan derajat,” sebutnya.

Akibatnya, astronom menyebutkan, bintang itu akan membanjiri sistem planet tersebut dengan radiasi sinar X dengan jumlah yang sangat banyak dan mematikan.

Sistem planet aneh itu sendiri dapat ditemukan setelah astronom mengobservasi menggunakan Southern African Large Telescope (SALT) baru milik SAAO yang mampu mengombinasikan data yang dikumpulkan oleh banyak observatorium dan satelit dalam jangka waktu 27 tahun. (eh)

Read more...

Komet Berbahaya Dekati Bumi pada 2013

0 komentar

Komet Berbahaya Dekati Bumi pada 2013

Jarak terdekatnya dengan Bumi, sekitar dua tahun.

VIVAnews - Sebuah komet yang diperkirakan bisa menghantam bumi pada 2013 baru saja ditemukan. Komet tersebut ditemukan dengan menggunakan teleskop yang dirancang khusus untuk berburu asteroid berbahaya.

Seperti dilansir dari Livescience.com, komet bisa terlihat dengan mata telanjang ketika jaraknya sangat dekat dengan bumi. Teleskop Hawaii's Pan-STARRS 1, mendeteksi komet yang diberi nama C/2011 L4 (PANSTARRS), pada malam hari, tepatnya 5 dan 6 Juni lalu.

Penemuan ini lalu dilanjutkan observasi menyeluruh dengan menggunakan instrumen lain keesokan harinya. Diperkirakan jarak komet sekitar 30 juta mil (50 juta kilometer) pada Februari atau Maret 2013.

Selama jarak terdekatnya dengan Bumi, sekitar dua tahun, C/2011 L4 (PANSTARRS) bisa terlihat di langit barat setelah matahari terbenam, jika cuaca cerah.

"Komet ini memiliki orbit yang dekat dengan parabola, berarti bahwa ini mungkin pertama kalinya tidak akan pernah mendekati matahari dan tidak pernah bisa kembali, " kata  peneliti dari University of Hawaii, Richard Wainscoat.

Saat ini C/2011 L4 (PANSTARRS) jaraknya sekitar 700 juta mil dari matahari, tepatnya di atas orbit planet  Jupiter. Detil ini didapatkan karena teleskop memiliki teknologi detektor elektronik yang sensitif.

Pan-STARRS 1 menemukan komet berbahaya tersebut dengan melakukan pemindaian pada langit untuk mengenali asteroid yang  berpotensi membahayakan dan kemungkinan menghantam Bumi. Beberapa bulan ke depan, para astronom akan terus mempelajari komet tersebut. Hal ini demi mendapatkan prediksi yang lebih baik. (eh)

 

Read more...

Rabu, 05 Desember 2012

BADAI MATAHARI MELENYAPKAN BULAN?

0 komentar

Bulan Biru

NASA Ilustrasi Bulan Biru

JAKARTA, KOMPAS.com — Badai Matahari mungkin tak akan melenyapkan Bumi, hanya berpotensi menimbulkan gangguan telekomunikasi, navigasi, dan kelistrikan. Tapi bagaimana dampak badai Matahari bagi Bulan yang ukurannya lebih kecil dan tidak memiliki atmosfer? Akankah badai Matahari melenyapkan Bulan?

Studi terdahulu mengungkap bahwa angin Matahari yang memiliki muatan bisa mengakibatkan material di permukaan Bulan terlontar. Studi terbaru NASA mengungkap bahwa dengan prosentase ion berat seperti helium, oksigen, dan besi yang lebih tinggi, maka badai Matahari bisa melontarkan lebih banyak material dari Bulan.

"Kami menemukan bahwa ketika awan plasma yang sangat massif ini mengenai Bulan, ia beraksi seperti 'penghambur pasir' dan segera mengangkat material mudah menguap dari permukaan Bulan," kata William Farrel, pimpinan Dynamic Response of the Environment at the Moon (DREAM) dari NASA Goddard Space Flight Center.

Farrel yang terlibat penelitian terbaru NASA tersebut seperti dikutip National Geographic, Jumat (9/12/2011), menuturkan, "Model yang dikembangkan memprediksi bahwa 100 - 200 ton material Bulan, atau setara dengan muatan 10 bak truk, bisa terhambur akibat lontaran massa korona besar selama 2 hari."

Rosemary Killen, juga dari NASA Goddard Space Flight Center, mengatakan bahwa sekali terhambur, 90 persen massa material Bulan terbang ke angkasa. Partikel itu akan terionisasi, tertarik bersama angin Matahari. Partikel tersebut ada dalam bentuk atomik, jadi tidak memproduksi hujan meteor.

Hasil studi ini masih harus diuji lagi. Tahun 2013 adalah puncak aktivitas Matahari, di mana frekuensi badai Matahari juga akan meningkat, Wahana Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE) akan membuktikan kebenaran studi ini. Jika benar, maka partikel bisa mencapai ketinggian 20-50 km dari permukaan Bulan.

Nah, lalu, apakah dengan terlontarnya material Bulan ke angkasa ini akan melenyapkan Bulan? Tidak. Jumlah partikel yang terlontar sangat kecil dibandingkan massa Bulan keseluruhan. Di samping itu, material yang terlontar akan menyeimbangkan partikel yang masuk dari meteorit dan angin Matahari sendiri.

Jadi, Bulan tidak akan lenyap atau tererosi secara perlahan kemudian hilang. Bahkan, jejak pendaratan astronot di Bulan masih akan ada dan bisa terlihat hingga jutaan tahun mendatang, bila manusia masih punya kesempatan melihatnya. Demikian studi yang diterbitkan di Journal of Geophysical Research-Planet itu.

Secara terpisah, astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan bahwa badai Matahari justru akan berefek pada planet lain yang tidak memiliki medan magnet. Atmosfer dari planet-planet tersebut akan terkikis sedikit demi sedikit.

"Badai matahari yang masuk itu, kan, merupakan partikel energetik. Ini memungkinkan terjadinya penghilangan atmosfer, penghapusan sedikit demi sedikit. Atmosfer planet-planet itu akan makin menipis," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2012) hari ini.

Bagi Bumi, efek yang sama tidak terjadi. Sebabnya, Bumi memiliki medan magnet yang diperoleh karena inti Bumi memiliki banyak kandungan besi. Sementara, bagi planet gas seperti Jupiter, badai Matahari juga takkan begitu berpengaruh karena jarak Matahari dan Jupiter yang sangat jauh.
Read more...

SUSUNAN TATA SURYA

1 komentar
Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari (bintang), planet-planet, satelit alam, meteor, asteroid, dan komet yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi). Matahari menjadi pusat tata surya karena semua benda langit berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips. Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebet perihelium dan titik terjauh disebut aphelium. Semua benda langit dalam sistem tata surya berputar mengelilingi matahari karena matahari memiliki gaya gravitasi paling besar.


Anggota Tata Surya

A. Matahari
Matahari adalah bintang paling besar dan menjadi pusat tata surya. Jarak bumi ke matahari kira-kira 149.600.000 satuan astronomi (SA). Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi dari barat ke timur. Periode rotasi matahari pada bagian equatornya adalah 34 hari, sedangkan pada bagian kutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan rotasi tersebut dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian equator dan kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Matahari merupakan bola api yang suhu pada intinya sekitar 35 juta derajat celcius dan suhu pada bagian permukaannya 6000 derajat celcius.

B. Planet- Planet
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya planet merupakan pantulan dari cahaya matahari. Kedudukan planet-planet dengan bintang-bintang tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda. Planet dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : planet dalam dan planet luar. Planet dalam yaitu merkurius, venus, bumi dan mars, sedangkan planet luar yaitu yupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Adapun nama-nama planet adalah sebagai berikut !

1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan mataharin tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .


2. Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan berupa awan tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.




3. Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari dan satu-satunya yang planet yang memiliki kehidupan. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan bumi adalah 14 derajat Celcius.
Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit yaitu bulan.


4. Mars
Add caption
Gambar di samping kanan adalah perbandingan ukuran planet dalam.




 
 
 
 
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C. Jumlah satelit Mars adalah 2.


5. Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit.


6. Saturnus
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.


7. Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit.




8. Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit.








C. Satelit


Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah yaitu satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan manusia. contoh satelit alam adalah bulan.
b. Satelit buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh manusia yang  memasuki ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
 
Satelit buatan berguna untuk :
a. Satelit astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda luar angkasa lainnya.
b. Satelit komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
c. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
d. Satelit navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti mengukur jarak antar bangunan.
e. Satelit mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
f. Satelit cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.
Satelit Indonesia adalah satelit palapa dan disingkat SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik)Palapa. Pusat pengendali satelit Palapa adalah di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.



D. Komet

 
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Komet berasal dari bahasa Yunani, yang artinya rambut panjang. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari.Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasadaripada planet. Komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Kita sering menyebut komet sebagai bintang berekor. Sebetulnya pernyataan bintang disini tidak tepat. Komet terbentuk dari es dan debu. Bagian-bagian komet terdiri dari intikomaawan hidrogen, dan ekor. Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih. Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Komet berekor panjang,
yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
 b. Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.



E. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
 
Ada dua teori asal mula asteroid :
1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.


F. Meteor dan Meteorid
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon


Read more...

Selasa, 27 November 2012

KONSEP AL-QUR'AN TENTANG TATA SURYA

0 komentar
 
Teori big bang merupakan  teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta. Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa  kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.

Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
 أولم ير الذين كفروا  ان السموات والارض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي افلا يؤمنون
 
Artinya : “Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???”
            
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer seorang geolog termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al Quran yang diselanggarakan di Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya tentang tata surya yang satu kesatuan ”.
            
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa menetapkan dan membenarkannya.
           
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan pengambilan unsur-unsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan  yang ada di Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang ada di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.        


Read more...

OKSIGEN DI TATA SURYA???

0 komentar
NASA Selidiki Temuan Oksigen di Tata Surya


BADAN Ruang Angkasa AS, NASA menyelidiki temuan oksigen dari luar tata surya. Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah mendeteksi oksigen dari luar sistem tata surya kita.

Oksigen tersebut berasal dari tempat lain di galaksi. Penemuan ini berasal dari pesawat ruang angkasa NASA Interstellar Boundary Explorer (Ibex), yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk mempelajari kekacauan wilayah perbatasan tempat angin Matahari berbenturan dengan gas dingin dari ruang antar bintang.

Mengelilingi 200.000 mil di atas Bumi, satelit Ibex memergoki partikel-partikel yang mengalir ke dalam sistem tata surya.

Sebuah gelembung pelindung yang melingkupi Matahari dan planet-planet mencegah menyusupnya radiasi kosmik berbahaya, tetapi partikel netral dapat lewat dengan bebas, sehingga memungkinkan Ibex untuk memetakan distribusi mereka.

“Kami menemukan ini teka-teki besar bahwa materi di luar tata surya kita tidak seperti yang ada di bagian dalam,” kata David McComas dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.
Menurut para ilmuwan, kehadiran ruang tanpa oksigen di luar tata surya tidak akan berpengaruh pada pencarian planet yang menyerupai bumi.

Geoff Marcy dari University of California, Berkeley mengatakan ada banyak oksigen dalam semua bintang di galaksi dan di dalam bahan asal terbentuknya bintang-bintang dan planet.

Sementara Ibex mengelilingi tepi tata surya dari orbit Bumi, pesawat ruang angkasa kembar bertenaga nuklir Voyager berada di tepi tata surya. Diluncurkan pada 1977, pesawat ruang angkasa Voyager telah mengeksplorasi batas tata surya sejak tahun 2004.

Para ilmuwan mengatakan, dalam hitungan bulan atau tahun, Voyager 1 akan keluar dari tata surya dan menjadi satelit buatan manusia pertama yang menyeberang ke ruang antar bintang.

Temuan NASA, penemuan terbaru nasa 2012, batas tata surya, Bintang di luar tata surya, penemuan nasa diluar angkasa, pesawat ruang angkasa voyager, temuan bumi kembar, temuan nasa, Temuan Pesawat NASA.

 

Read more...

Selasa, 20 November 2012

PENEMUAN BARU DI TATA SURYA

8 komentar
Planet Tertua di Luar Tata Surya

 
Temuan dua planet besar baru oleh teleskop di Chili adalah planet tertua yang terdeteksi di luar tata surya kita. Planet ini telah ada sejak sebelum Bima Sakti sepenuhnya terbentuk.

Dr Johny Setiawan, tim penemu planet-planet yang mengorbit bintang HIP 11952 mengatakan, "Jika terdapat peradaban cerdas di sana, tentu saja hal tersebut akan dapat menyajikan bagaimana alam semesta mulai berkembang setelah peristiwa Big Bang serta bagaimana galaksi dan bintang-bintang pertama terbentuk."

Planet-planet tersebut diperkirakan tiga kali lebih tua dari Bumi, dan terbentuk 12,8 miliar tahun yang lalu. Planet-planet itu berjarak sekitar 375 tahun cahaya dari tata surya kita.

Planet raksasa itu terdeteksi menggunakan 'kecepatan radial', di mana para astronom mengamati ‘getaran’ dalam cahaya bintang, karena adanya daya tarik dunia yang mengorbit.

Salah satu planet tersebut besarnya mirip dengan Yupiter, di tata surya kita. Yang lain ukurannya sekitar tiga kali Yupiter. Jika di sana terdapat kehidupan, tentu cenderung sangat berbeda dari manusia.

Pembentukan planet itu bukan sejak adanya alam semesta awal, bintang-bintang itu 'miskin logam', berat unsur-unsurnya kurang dari berat hidrogen dan helium. Setiawan mengatakan, "Kandungan besi hanya sekitar satu persen dari matahari kita. Saya ingin tahu darah semacam apa yang mereka miliki tanpa unsur besi-- pada saat itu, hampir tidak ada unsur-unsur berat yang tersedia.

Setiawan mengakui bahwa planet-planet itu kemungkinan terbentuk kemudian dalam siklus kehidupan bintang - tetapi ia mengatakan ini tidak mungkin.

“Biasanya pembentukan planet tak lama setelah pembentukan bintang, "katanya. "Generasi kedua planet tersebut kemungkian juga terbentuk setelah sebuah bintang mengalami kepunahan, namun hal ini masih dalam perdebatan." 





Para astronom Eropa untuk pertama kalinya telah menemukan planet dengan ukuran mirip Bumi dan mengorbit sebuah bintang menyerupai Matahari.

Ini adalah tipe planet yang telah dicari di galaksi Bima Sakti dan mereka menemukannya memutari sebuah bintang 25 triliun mil jauhnya. Namun planet mirip Bumi ini begitu panas sehingga permukaannya mungkin mirip lava mendidih. Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan pada suhu 2.200 derajat yang sangat dengan bintang yang diorbitinya sehingga bisa diputari dalam beberapa hari.

Para astronom tersebut yang menemukannya mengatakan bahwa sepertinya ada planet-planet lain yang mengitari bintang yang sama, sedikit lebih jauh jaraknya dan mungkin lebih dingin untuk bisa dialiri air dan kehidupan. Planet-planet tersebut mungkin pas dengan deskripsi planet yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin yang terkadang disebut Zona Goldilocks.

Hal itu berarti bahwa dalam sistem bintang Alpha Centauri B, planet yang memiliki suhu yang pas mungkin lebih dekat jaraknya daripada yang sebelumnya dibayangkan oleh para astronom.

Jaraknya sangat dekat sehingga dari beberapa tempat di bagian selatan Bumi, Alpha Centauri B dapat dilihat di langit malam tanpa teleskop. Namun masih terlalu jauh sehingga untuk menjangkaunya dengan teknologi yang ada sekarang perlu puluhan ribu tahun.

Para ilmuwan telah mendesak NASA dan Lembaga Antariksa Eropa untuk melakukan misi ke arah bintang tersebut, paling tidak untuk mengambil gambar.

Sudah ada kompetisi antara Eropa dan Amerika Serikat untuk menemukan eksoplanet, atau planet di luar sistem tata surya, yang mirip Bumi. Sejauh ini para ilmuwan telah menemukan 842 di antara yang menurut mereka ada miliaran jumlahnya.

Meski planet yang baru ditemukan itu mengitari Alpha Centauri B, ia merupakan bagian dari sistem tiga bintang: Alpha Centauri A, B dan Proxima Centauri, yang agak lebih jauh. Sistem-sistem dengan dua bintang atau lebih adalah lebih umum daripada dengan satu bintang seperti matahari, menurut para astronom.

Planet ini memiliki massa lebih kecil yang telah ditemukan di luar sistem tata surya sejauh ini. Dengan massa sekitar 1,1 kali Bumi, ukurannya sangat mirip.

Stephane Udry dari Observatorium Geneva, yang mengepalai tim perburuan planet di Eropa, mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan “ada prospek yang sangat bagus dalam pendeteksian planet dalam zona yang dapat ditinggali yang sangat dekat dengan kita.”

Planet tersebut terdeteksi di La Silla Observatory, ESO di Chile, dan temuan ini telah dirilis secara online dalam jurnal Nature, Rabu (17/10).









Read more...