Pages

 

Selasa, 27 November 2012

KONSEP AL-QUR'AN TENTANG TATA SURYA

0 komentar
 
Teori big bang merupakan  teori saintifik mengenai penciptaan atau kelahiran alam semesta. Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori big bang adalah George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an. Ia menyatakan bahwa  kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.

Sebagian ilmuwan muslim mengklaim bahwa teori big bang ini telah diinformasikan dalam al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu, yaitu dalam surat al Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
 أولم ير الذين كفروا  ان السموات والارض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي افلا يؤمنون
 
Artinya : “Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ???”
            
Ayat ini berikut penjelasannya telah disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer seorang geolog termasyhur dunia dalam suatu konfrensi tentang mukjizat Al Quran yang diselanggarakan di Saudi Arabia. Setalah memahami artinya dia berteriak: “mustahil .mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya tentang tata surya yang satu kesatuan ”.
            
Memang suatu kemustahilan kalau 14 abad yang lalu yang belum ditemukannya alat-alat semodern dewasa ini ada orang yang berpendapat bahwa seluruh alam ini dulunya satu yang dalam memunculkan ide itu harus menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta waktu yang lama. Akan tetapi apa yang dikatakan Muhammad SAW sejak 14 abad yang lalu benar-benar merupakan hakekat yang tidak bisa dibantah. Ilmu modern pun terpaksa menetapkan dan membenarkannya.
           
Kita masih ingat sewaktu diadakan penerbangan peercobaan ke bulan dan pengambilan unsur-unsur yanh ada di permukaan bulan dengan tujuan untuk menemukan bahan-bahan obat-obatan yang tidak ada di Bumi atau setidaknya bila bahan tersebut dicampurkan dengan bahan  yang ada di Bumi dapat menghasilkan unsur-unsur baru yang belum pernah dikenal manusia. Namun apa yang terjadi, manusia akhirnya sampai ke bulan dan pulang dengan membaya bebatuan yang ada di permukaan serta bawah permukaan bulan. Ternyata unsur-unsur penyusun bebatuan itu sama dengan unsur-unsur penyusun permukaan bumi. Hal ini membuktikan bahwa dulunya bumi dan bulan pernah menjadi satu kesatuan seperti teori big bang dan ayat 30 surat al-Anbiya’ tersebut.        


Read more...

OKSIGEN DI TATA SURYA???

0 komentar
NASA Selidiki Temuan Oksigen di Tata Surya


BADAN Ruang Angkasa AS, NASA menyelidiki temuan oksigen dari luar tata surya. Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah mendeteksi oksigen dari luar sistem tata surya kita.

Oksigen tersebut berasal dari tempat lain di galaksi. Penemuan ini berasal dari pesawat ruang angkasa NASA Interstellar Boundary Explorer (Ibex), yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk mempelajari kekacauan wilayah perbatasan tempat angin Matahari berbenturan dengan gas dingin dari ruang antar bintang.

Mengelilingi 200.000 mil di atas Bumi, satelit Ibex memergoki partikel-partikel yang mengalir ke dalam sistem tata surya.

Sebuah gelembung pelindung yang melingkupi Matahari dan planet-planet mencegah menyusupnya radiasi kosmik berbahaya, tetapi partikel netral dapat lewat dengan bebas, sehingga memungkinkan Ibex untuk memetakan distribusi mereka.

“Kami menemukan ini teka-teki besar bahwa materi di luar tata surya kita tidak seperti yang ada di bagian dalam,” kata David McComas dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.
Menurut para ilmuwan, kehadiran ruang tanpa oksigen di luar tata surya tidak akan berpengaruh pada pencarian planet yang menyerupai bumi.

Geoff Marcy dari University of California, Berkeley mengatakan ada banyak oksigen dalam semua bintang di galaksi dan di dalam bahan asal terbentuknya bintang-bintang dan planet.

Sementara Ibex mengelilingi tepi tata surya dari orbit Bumi, pesawat ruang angkasa kembar bertenaga nuklir Voyager berada di tepi tata surya. Diluncurkan pada 1977, pesawat ruang angkasa Voyager telah mengeksplorasi batas tata surya sejak tahun 2004.

Para ilmuwan mengatakan, dalam hitungan bulan atau tahun, Voyager 1 akan keluar dari tata surya dan menjadi satelit buatan manusia pertama yang menyeberang ke ruang antar bintang.

Temuan NASA, penemuan terbaru nasa 2012, batas tata surya, Bintang di luar tata surya, penemuan nasa diluar angkasa, pesawat ruang angkasa voyager, temuan bumi kembar, temuan nasa, Temuan Pesawat NASA.

 

Read more...

Selasa, 20 November 2012

PENEMUAN BARU DI TATA SURYA

8 komentar
Planet Tertua di Luar Tata Surya

 
Temuan dua planet besar baru oleh teleskop di Chili adalah planet tertua yang terdeteksi di luar tata surya kita. Planet ini telah ada sejak sebelum Bima Sakti sepenuhnya terbentuk.

Dr Johny Setiawan, tim penemu planet-planet yang mengorbit bintang HIP 11952 mengatakan, "Jika terdapat peradaban cerdas di sana, tentu saja hal tersebut akan dapat menyajikan bagaimana alam semesta mulai berkembang setelah peristiwa Big Bang serta bagaimana galaksi dan bintang-bintang pertama terbentuk."

Planet-planet tersebut diperkirakan tiga kali lebih tua dari Bumi, dan terbentuk 12,8 miliar tahun yang lalu. Planet-planet itu berjarak sekitar 375 tahun cahaya dari tata surya kita.

Planet raksasa itu terdeteksi menggunakan 'kecepatan radial', di mana para astronom mengamati ‘getaran’ dalam cahaya bintang, karena adanya daya tarik dunia yang mengorbit.

Salah satu planet tersebut besarnya mirip dengan Yupiter, di tata surya kita. Yang lain ukurannya sekitar tiga kali Yupiter. Jika di sana terdapat kehidupan, tentu cenderung sangat berbeda dari manusia.

Pembentukan planet itu bukan sejak adanya alam semesta awal, bintang-bintang itu 'miskin logam', berat unsur-unsurnya kurang dari berat hidrogen dan helium. Setiawan mengatakan, "Kandungan besi hanya sekitar satu persen dari matahari kita. Saya ingin tahu darah semacam apa yang mereka miliki tanpa unsur besi-- pada saat itu, hampir tidak ada unsur-unsur berat yang tersedia.

Setiawan mengakui bahwa planet-planet itu kemungkinan terbentuk kemudian dalam siklus kehidupan bintang - tetapi ia mengatakan ini tidak mungkin.

“Biasanya pembentukan planet tak lama setelah pembentukan bintang, "katanya. "Generasi kedua planet tersebut kemungkian juga terbentuk setelah sebuah bintang mengalami kepunahan, namun hal ini masih dalam perdebatan." 





Para astronom Eropa untuk pertama kalinya telah menemukan planet dengan ukuran mirip Bumi dan mengorbit sebuah bintang menyerupai Matahari.

Ini adalah tipe planet yang telah dicari di galaksi Bima Sakti dan mereka menemukannya memutari sebuah bintang 25 triliun mil jauhnya. Namun planet mirip Bumi ini begitu panas sehingga permukaannya mungkin mirip lava mendidih. Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan pada suhu 2.200 derajat yang sangat dengan bintang yang diorbitinya sehingga bisa diputari dalam beberapa hari.

Para astronom tersebut yang menemukannya mengatakan bahwa sepertinya ada planet-planet lain yang mengitari bintang yang sama, sedikit lebih jauh jaraknya dan mungkin lebih dingin untuk bisa dialiri air dan kehidupan. Planet-planet tersebut mungkin pas dengan deskripsi planet yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin yang terkadang disebut Zona Goldilocks.

Hal itu berarti bahwa dalam sistem bintang Alpha Centauri B, planet yang memiliki suhu yang pas mungkin lebih dekat jaraknya daripada yang sebelumnya dibayangkan oleh para astronom.

Jaraknya sangat dekat sehingga dari beberapa tempat di bagian selatan Bumi, Alpha Centauri B dapat dilihat di langit malam tanpa teleskop. Namun masih terlalu jauh sehingga untuk menjangkaunya dengan teknologi yang ada sekarang perlu puluhan ribu tahun.

Para ilmuwan telah mendesak NASA dan Lembaga Antariksa Eropa untuk melakukan misi ke arah bintang tersebut, paling tidak untuk mengambil gambar.

Sudah ada kompetisi antara Eropa dan Amerika Serikat untuk menemukan eksoplanet, atau planet di luar sistem tata surya, yang mirip Bumi. Sejauh ini para ilmuwan telah menemukan 842 di antara yang menurut mereka ada miliaran jumlahnya.

Meski planet yang baru ditemukan itu mengitari Alpha Centauri B, ia merupakan bagian dari sistem tiga bintang: Alpha Centauri A, B dan Proxima Centauri, yang agak lebih jauh. Sistem-sistem dengan dua bintang atau lebih adalah lebih umum daripada dengan satu bintang seperti matahari, menurut para astronom.

Planet ini memiliki massa lebih kecil yang telah ditemukan di luar sistem tata surya sejauh ini. Dengan massa sekitar 1,1 kali Bumi, ukurannya sangat mirip.

Stephane Udry dari Observatorium Geneva, yang mengepalai tim perburuan planet di Eropa, mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan “ada prospek yang sangat bagus dalam pendeteksian planet dalam zona yang dapat ditinggali yang sangat dekat dengan kita.”

Planet tersebut terdeteksi di La Silla Observatory, ESO di Chile, dan temuan ini telah dirilis secara online dalam jurnal Nature, Rabu (17/10).









Read more...